Pulanglah nak,ibu kangen ...
Surat pertama.
Nak,pulanglah...ibu sangat kangen.
Kau tahu, kebahagiaan ibu bukanlah apa2 melainkan kedatanganmu,pulanglah nak...
Terlalu lama dan terlalu jauh kamu meninggalkan rumah..
Ibu,bukan aku tidak mau pulang..tapi pekerjaan disini sangat menyita waktu ku..
dan untuk meninggalkan nya itu tidak mungkin..
Surat ke II (setelah bulan demi bulan berlalu)
Nak,ibu akan ganti smua ongkos perjalanan kamu berlipat ganda,asal kamu pulang...
Ibu mengkhawatirkan mu...Sang ibu terus-menerus membujuk dengan segala iming2 asal buah hatinya mau pulang..
Baiklah bu,akan aku usahakan untuk pulang...
Tp aku tidak bisa janji.
Seminggu kemudian sang anak pun pulang (demi mendapat ganti ongkos berlipat lipat),Sang ibu menyambut di pintu dgn air mata kerinduan yang mendalam..
Diciuminya anaknya,dipijit kakinya,dimasakkan masakan kesukaannya,sbg wujud cinta nya..setelah kangen2an beberapa hari anak pun pulang
setelah itu lamaaa tidak pernah pulang lagi..
Surat ke III (setelah beberapa bulan terlewati)
Nak,tidak bisa kah kau tinggalkan barang sejenak kesibukan mu demi ibu..??
Pulanglah nak... tanah pekarangan belakang rumah itu sudah lama tidak pernah terfungsikan,sedang ibumu ini jg sudah sangat tua...
Kamu boleh ambil tanah itu,terserah mau kau apakan itu hak mu.asal kamu mau pulang.
Baiklah ibu aku pulang..
Aku juga sudah rindu padamu (hadiah2mu)
Seminggu kemudian sang anak kembali pulang..
Sama seperti yang dulu disambutnya dgn pelukan dan ciuman cinta dari sang ibu yang sangat merindukannya..
dipuaskannya kebersamaan dgn anaknya itu,dipijit nya sang anak yg kelelahan setelah menempuh perjalanan lama,disiapkan air hangat untuk mandi,di masakkan masakan kesukaan nya,smuanya untuk sang anak tercinta..
Dihabiskan kerinduannya pada sang anak yg memang tak kan mungkin bisa terhabiskan.
Setelah beberapa hari berkumpul,dan setelah mengurus surat2 tnah,ia pun kembali pulang dgn surat tanah ditangan ia pun pulang dgn hati yang tersenyum puas.
Setelah kepulangannya itu lama sang anak tidak datang2 lagi.
Hari ke hari,munggu ke mingu,bulan kebulan...
Akhirnya sang ibu kembali spt dulu,sendiri memeluk sepi..
Tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan,sang ibu mengirim surat kepada anaknya yang lain(adik nya)
Surat Pertama:
Nak,pulanglah..
tidakkah kau rindu pada ibu mu ini...
ibu,bukan aku tidak rindu,bukan aku tidak mau pulang...
tapi kesibukan disini memang sangat sulit ditinggal kan..percayalah bu, rindu dihati ini masih membara untukmu..
Surat ke II (setelah beberapa bulan berlalu)
pulanglah nak...
Terlalu lama kau jauh dari ibu,ibu mengkhawatirkanmu...
Pulanglah,ibu akan ganti smua biaya perjalananmu berlipat lipat jika kau mau pulang...
Dan ibu akan beri smua yang kau mau asalkan km pulang nak
Jangan berfikir untuk memberi kpd ku,sungguh aku tak membutuhkan itu..
Karena bahagia ku adalah bersama anak2ku...
(Oh ibu...begitu lihurnya cintamu,dan betapa bodohnya aku yg baru menyadarinya)..
Baiklah ibu,aku akan usahakan pulang secepatnya...
Tiga hari kemudian sang anak tiba, dan sang ibu telah menunggu dipintu.
Mengetahui hal itu sang anak langsung menubruk,menangis dan bersimpuh menciumi kaki sang ibu..
"Maafkan aku ibu...begitu lama meninggalkan mu,begitu sering mengabaikan panggilan rindumu".."aku berdosa besar pada mu ibu.." Lama ke duanya bertangisan
"Sudahlah nak,hari ini kau telah membuatku sangat2 bahagia.." Jawab sang ibu sambil menyeka air mata anaknya.
"Sekarang istirahatlah,kamarmu sudah ibu rapikan,ibu juga sudah memasak masakan kesukaan mu..
"Tidak bu,hilang sudah rasa lelahku,aku hanya ingin bersama mu"
Setelah beberapa hari sang ibu berkata pada anaknya," Sekarang minta lah apa saja,ibu akan turuti sesuai janji ibu.."
"Tidak bu,aku pulang bukan untuk hadiah2 itu,aku pulang untuk kebahagiaanmu.."
Kembali sang ibu tak kuasa menahan butiran2 embun dimatanya..
Sejak saat itu hari demi hari dilalui mereka dgn penuh bahagia,hingga sampai saat berpisah..
Sang anak pun kembali pada aktifitas hariannya,
Namun kali ini selalu disempatkan nya sesering mungkin(meski sebentar) untuk pulang,demi membahagiakan ibu semata..
Dan sang kakak pun kadang pulang juga,demi untuk mengambil "hadiah"/upah janji sang ibu dulu..
Dan ibu pun dgn senyum ketulusannya tiada pernah mengingkari janjinya..
Nak,pulanglah...ibu sangat kangen.
Kau tahu, kebahagiaan ibu bukanlah apa2 melainkan kedatanganmu,pulanglah nak...
Terlalu lama dan terlalu jauh kamu meninggalkan rumah..
Ibu,bukan aku tidak mau pulang..tapi pekerjaan disini sangat menyita waktu ku..
dan untuk meninggalkan nya itu tidak mungkin..
Surat ke II (setelah bulan demi bulan berlalu)
Nak,ibu akan ganti smua ongkos perjalanan kamu berlipat ganda,asal kamu pulang...
Ibu mengkhawatirkan mu...Sang ibu terus-menerus membujuk dengan segala iming2 asal buah hatinya mau pulang..
Baiklah bu,akan aku usahakan untuk pulang...
Tp aku tidak bisa janji.
Seminggu kemudian sang anak pun pulang (demi mendapat ganti ongkos berlipat lipat),Sang ibu menyambut di pintu dgn air mata kerinduan yang mendalam..
Diciuminya anaknya,dipijit kakinya,dimasakkan masakan kesukaannya,sbg wujud cinta nya..setelah kangen2an beberapa hari anak pun pulang
setelah itu lamaaa tidak pernah pulang lagi..
Surat ke III (setelah beberapa bulan terlewati)
Nak,tidak bisa kah kau tinggalkan barang sejenak kesibukan mu demi ibu..??
Pulanglah nak... tanah pekarangan belakang rumah itu sudah lama tidak pernah terfungsikan,sedang ibumu ini jg sudah sangat tua...
Kamu boleh ambil tanah itu,terserah mau kau apakan itu hak mu.asal kamu mau pulang.
Baiklah ibu aku pulang..
Aku juga sudah rindu padamu (hadiah2mu)
Seminggu kemudian sang anak kembali pulang..
Sama seperti yang dulu disambutnya dgn pelukan dan ciuman cinta dari sang ibu yang sangat merindukannya..
dipuaskannya kebersamaan dgn anaknya itu,dipijit nya sang anak yg kelelahan setelah menempuh perjalanan lama,disiapkan air hangat untuk mandi,di masakkan masakan kesukaan nya,smuanya untuk sang anak tercinta..
Dihabiskan kerinduannya pada sang anak yg memang tak kan mungkin bisa terhabiskan.
Setelah beberapa hari berkumpul,dan setelah mengurus surat2 tnah,ia pun kembali pulang dgn surat tanah ditangan ia pun pulang dgn hati yang tersenyum puas.
Setelah kepulangannya itu lama sang anak tidak datang2 lagi.
Hari ke hari,munggu ke mingu,bulan kebulan...
Akhirnya sang ibu kembali spt dulu,sendiri memeluk sepi..
Tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan,sang ibu mengirim surat kepada anaknya yang lain(adik nya)
Surat Pertama:
Nak,pulanglah..
tidakkah kau rindu pada ibu mu ini...
ibu,bukan aku tidak rindu,bukan aku tidak mau pulang...
tapi kesibukan disini memang sangat sulit ditinggal kan..percayalah bu, rindu dihati ini masih membara untukmu..
Surat ke II (setelah beberapa bulan berlalu)
pulanglah nak...
Terlalu lama kau jauh dari ibu,ibu mengkhawatirkanmu...
Pulanglah,ibu akan ganti smua biaya perjalananmu berlipat lipat jika kau mau pulang...
Dan ibu akan beri smua yang kau mau asalkan km pulang nak
Jangan berfikir untuk memberi kpd ku,sungguh aku tak membutuhkan itu..
Karena bahagia ku adalah bersama anak2ku...
(Oh ibu...begitu lihurnya cintamu,dan betapa bodohnya aku yg baru menyadarinya)..
Baiklah ibu,aku akan usahakan pulang secepatnya...
Tiga hari kemudian sang anak tiba, dan sang ibu telah menunggu dipintu.
Mengetahui hal itu sang anak langsung menubruk,menangis dan bersimpuh menciumi kaki sang ibu..
"Maafkan aku ibu...begitu lama meninggalkan mu,begitu sering mengabaikan panggilan rindumu".."aku berdosa besar pada mu ibu.." Lama ke duanya bertangisan
"Sudahlah nak,hari ini kau telah membuatku sangat2 bahagia.." Jawab sang ibu sambil menyeka air mata anaknya.
"Sekarang istirahatlah,kamarmu sudah ibu rapikan,ibu juga sudah memasak masakan kesukaan mu..
"Tidak bu,hilang sudah rasa lelahku,aku hanya ingin bersama mu"
Setelah beberapa hari sang ibu berkata pada anaknya," Sekarang minta lah apa saja,ibu akan turuti sesuai janji ibu.."
"Tidak bu,aku pulang bukan untuk hadiah2 itu,aku pulang untuk kebahagiaanmu.."
Kembali sang ibu tak kuasa menahan butiran2 embun dimatanya..
Sejak saat itu hari demi hari dilalui mereka dgn penuh bahagia,hingga sampai saat berpisah..
Sang anak pun kembali pada aktifitas hariannya,
Namun kali ini selalu disempatkan nya sesering mungkin(meski sebentar) untuk pulang,demi membahagiakan ibu semata..
Dan sang kakak pun kadang pulang juga,demi untuk mengambil "hadiah"/upah janji sang ibu dulu..
Dan ibu pun dgn senyum ketulusannya tiada pernah mengingkari janjinya..
0 komentar:
Posting Komentar